Minggu, 25 Mei 2014

KODE

KODE menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia :
kode /ko·de/ n 1 tanda (kata-kata, tulisan) yg disepakati untuk maksud tertentu (untuk menjamin kerahasiaan berita, perintah, dsb); 2 kumpulan peraturan yg bersistem; 3 kumpulan prinsip yg bersistem;

That's why pesan kode yang anda ingin sampaikan sering tidak mendapat respon oleh penerima (receiver). Bukan karena gak PeKa ataupun sejenisnya (yang sejenis apa ya?). Sesungguhnya itu bukanlah salah seorang penerima kode (receiver), jika kode yang anda berikan tidak ada tanggapan, itu karena sesungguhnya memang kami semua tidak menyadari. Hal ini karena tidak pernah ada kesepakatan antara pemberi kode (bisa kita sebut Transmitter), dan penerima kode (Receiver). Padahal sudah jelas menurut penggertian dari KBBI bahwa kode adalah tanda (kata-kata, tulisan) yg disepakati untuk maksud tertentu *biar jelas gue garis bawah. Jadi jika tidak ada kesepakatan di antara kita *cielah wajar dong jika pesan yang ingin anda sampaikan tidak dapat diterjemahkan.

Contoh kejadianya seperti ini 



Namun, di sisi lain, kode yang anda kirimkan sebenarnya sudah tersampaikan namun bukan pada orang yang tepat, bisa dibilang salah sasaran. Kondisi seperti ini akan melahirkan individu-individu yang ke-GR-an. Hal ini juga yang mengakibatkan kadang kita lamban merespon kode karena ada resiko seperti yang disebutkan barusan. Akhirnya penerima kode (receiver) lebih memilih untuk diam, karena "Diam itu Emas." meskipun kadang "Diam belum tentu Emas, namus justru menghasilkan Emas." *pikir sendiri

Untuk menghindari hal tersebut, seharusnya anda melakukan konfirmasi kepada penerima kode terlebih dahulu sebelum anda memberikan kode tentang maksud dari kode anda tersebut. Misalnya, sebelum kita menggunakan kode Morse, tentu kita harus mempelajari tentang Morse terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk mencegah kejadian-kejadian seperti yang disebutkan sebelumnya. Dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar saja masing sering terjadi miss komunikasi apalagi dengan menggunakan kode?, tentu resiko tersebut akan lebih besar.

Memang rumit jika membahas kode, ya namanya juga Kode aka Pesan rahasia aka Isyarat pasti memang sengaja dibuat seperti itu. Namun pesan saya, dalam merayakan Hari kartini ini (dulu  ngetiknya pas Hari Kartini, cuma terlalu lama ketimbun di Draf *curhat) alangkah baiknya kita dapat saling mengerti dan memahami.*cielah jangan saling menyalahkan. Agar dapat tercipta kehidupan bahagia dunia akhirat.

#SEKIAN

Rabu, 21 Mei 2014

Ungaran 2014 Part I (karena Petualangan sesungguhnya adalah pembelajaran)

 Pasca Ujian Nasional yang katanya Internasional kemarin, kami yang telah resmi menjadi pengangguran yang membutuhkan refresing ini mencoba menyalurkan hasrat kami secara baik dan benar. Akhirnya Hikking atau Muncak menjadi pilihan utama. Kerena kegiatan tersebut bisa meng-cover segala hal yang kami butuhkan pasca bertempur melawan soal UN. *fiuhh

Akan tetapi, seperti yang pernah gue bilang dengan temen gue kalau sesuatu yang "terlalu" direncanakan sulit terealisasi atau setidaknya memang seperti itu pengalaman gue. Nampaknya acara ini memang ada sedikit kendala. Pertama adanya delay jadwal keberangkatan dari jadwal semula tanggal 21 April 2014. Ada beberapa hal yang penyebab delay tesebut. First, kami ada janji dengan Bapak, iya Bapak kita semua*you know lah siapa. Second, Bang tongik paginya baru pulang dari malang *emang dia gak bisa cape' gak punya puser mungkin. Sehingga pada hari itu (Senin, 21 April) tidak jadi berangkat dan kami gunakan untuk main-main ke Sekolah sekalian menyiapkan checklist. (baca = modus mau liat Kartinian di SMA)

Akhirnya, kami semua jadi berangkat pada hari Rabu, 23 April 2014 dengan total 16 Orang yang terdiri dari 13 Cowok dan 3 Cewek *beuhh sadap!, serta menggunakan 8 motor. Rute yang kami tempuh kali ini melalui jalur Medini, yang berati kami lewat Boja, Kendal.Sesungguhnya hari itu kami sudah siap untuk berangkat sejak pukul 10.00 (sebenarnya). Namun, karena harus menunggu salah seorang teman kita yang sedang melaksanakan Wisuda (Ibunya) akhirnya kami berangkat pukul 13.30 setelah si Lita sampai rumah dan siap tentunya.

Rute yang kami tempuh kali ini memang beda dari biasanya, maksudnya yang biasanya kami tempuh, atau setidaknya yang biasanya saya tempuh. Karena saat pertama kali Hikking ke Ungaran kami atau Saya (karena tidak semua) melalui jalur pos Mawar, Sidomukti (pasar Jimbaran naik). Kali ini Kami akan naik melalui Medini, Boja, Kendal. Sehingga ini merupakan pengalaman yang baru bagi kami atau setidaknya gue. Sebelum berangkat kami tidak lupa melakukan Brifing tentang rute yang akan Kami tempuh (karena dikhawatirkan banyak yang mengalamu disorientasi). Setelah selesai, tidak lupa kami semua berdoa dahulu sebelum memulai perjalanan, semoga selamat, *amien.

Start dimulai, semua saling menggeber kendaraan masing-masing, dan sepertinya gue berada di barisan belakang *kampret bener emang, bersama Guruh dan Gokil (setidaknya ada temennya). Selain gue orangnya WOLES, gue sedikit tau lah rute yang dilalui jika hanya sampai daerah limut, tapi tidak ke Medini. dan sepertinya yang benar-benar tahu rute sampai Medini hanya Bang Tongik dan si Guruh. Kita semua saling berpencar, Gofur yang ada di belakang gue suruh contact yang lain. akhirnya ketemu si Risang dan Kukuh di Tugumuda, sudah ada 3 motor bersama kami. Gofur masih gue suruh contact yg lain, sampai di daerah Kalibanteng si Ancar yang saat itu bareng Lita telfon Motornya bocor di daerah Milo (SMP 2 Semarang). *Gubrak ini anak emang fix kantem sejak lahir. yang mebuat gue kaget adalah : Pertama, motornya bocor. kedua, kenapa dia bisa sampai SMP 2 SEMARANG (bener-bener disorientasi). Akhirnya kami bertiga mencari tempat menepi dan mencoba memberi arahan pada si Ancar yang ternyata sama si Levi untuk menuju ke jalan yang benar. Selanjutnya, kami memberitahukan kabar ini kepada Tongik.Yang gue yakin udah ada di depan, untuk menunggu. Bang Tongik memberi kabar akan menunggu di depan IAIN Walisongo Krapyak, Kami menyusul kesana dan menunggu Ancar disana *berharap dia tahu apa yang dia lakukan selama ini adalah salah.

(posisi Ancar, Lita, Levi, dan Intan dengan Kami)
Saat menunggu Ancar, Lita, Intan dan Levi

Setelah menunggu kurang lebih 30 menit dan sepertinya lebih, kami semua melanjutkan perjalanan, tentunya setelah memberikan sedikit wasilah kepada mereka yang tersesat. Karena kami memang tidak membawa logistik kecuali Air Mineral, tidak lupa kami berhenti sejenak pada sebuah minimarket dengan inisial depanya Indo dan belakangnya Mart, untuk membeli beberapa makanan. Setelah itu petualangan kembali berlanjut dan kali ini track yang dilalui cukup seru bisa untuk cornering datambah track yang naik turun. tapi kami kembali terpisah. yang jelas depan gue ada si Kriwil dan belakang saya ada Ciponk. Sampai akhirnya gue sampai di pertigaan kehilangan jejak aku tersesat dan tak tahu arah jalan pulang *lah. Keputusan yang paling tepat saat disorientasi adalah berhenti, maka saya berhenti dan menunggu Ciponk dan Risang yang dibelakang saya. Akhirnya kami memilih satu jalan yang kami anggap benar, dan ternyata memang benar tidak beberapa lama kami menemukan Ancar dan Kriting sedang mengisi bensin. Katanya Bang Tongik masih mengejar Levi (mirip film india memang *halah) dan kami diperintahkan untuk turun dan menunggu di pertigaan tadi, dan hasilnya masih nihil.Bang tongik tidak menemukan mereka. Akhirnya kami coba contact, setelah tahu posisi masing-masing kami memutuskan untuk menentukan check point untuk tempat bertemu pasukan Kami (bang tongik) dan pasukan Guruh.

Setelah ketemu dan semua lengkap ternyata ada satu masalah serius, iya serius. Dompetnya Levi hilang *jeng jeng jeng, Guruh, Lefi dan Tongik kembali ke Indomart tempat kami membeli logistik sebelumnya untuk menelusuri jejak dan kami diminta stay disini agar tidak bubar lagi. Namun, hasilnya nihil. Kemungkinannya Dompet tersebut jatuh di jalan dan tak tahu kemana. Saat itu Levi nampak lesu, lemah, letih mungkin di Anemia, tapi bukan dia memang bersedih kami semua berkumpul dan peluk dia layaknya Teletubies. #Berpelukan. Setelah Levi mengikhaskan Dompetnya, kami lanjutkan perjalanan. Karena percayalah jika itu memang sudah menjadi milikmu pasti Tuhan akan mengembelikanya padamu dalam keadaan utuh (termasuk jodoh *mungkin).

Sampai di Medini kurang lebih sudah habis magrib, tidak lupa menunaikan kewajiban dan bersalin pakaian hangat sebelum melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki.


kurang lebih itu jalur yang kami tempuh (naik motor) 
*note : belum termasuk nyasar dan balik arah karena salah rute

Tidak lupa kami Briefing lagi dan berdoa sebelum memulai perjalanan menuju Perumasan. Estimasi sekitar 3 jam berjalan kaki santai dan perjalanan kali ini di tempuh pada malam hari. Dalam suasana seperti ini kami diharuskan untuk selalu menjaga satu sama lain, singkirkan gengsi, jika gak kuat ya bilang. Jangan diem aja dan memaksakan diri nanti loe mati malah repot. Seperti yang di alami temen gue, sebut saja Mamen (cewek) saat itu kami sedang break karena ada yang mendonorkan darahnya untuk pacet (lintah). Dia tiba-tiba bilang ngantuk, lah panik dong (dikira Hipotermia) terus kita suruh duduk sebentar malah tambah pucet mau pingsan nih (batin gue). Kemudian kita coba kasih pertolongan pertama, diberi minum, roti, awalnya gak mau makan kita paksa bareng-bareng (paksa makan roti) malah dia manjawab : "mau mutah" lah gue kan belum ngapa-ngapain, bukan-bukan itu maksudnya. Justru kalau bisa mutah malah lega kata bang tongik, meskipun tidak jadi mutah. Akhirnya setelah perutnya terisi makanan dia sudah mulai sehat dan dapat melanjutkan perjalanan. Nampaknya di hanya kelaparan karena belum makan sejak siang.

Sekitar pukul 21.30 kita sampai di perumasan tepatnya di Rumahnya Biyung. Beliau adalah salah satu warga desa disana yang terletak di tengah kebun teh, dan kami dari SMA 1 Demak memang sudah biasa nge-camp di sana saat akan mendaki ke gunung Ungaran. Bahkan beliau sudah akrab dengan Bang Tongik dan anak PA lain karena memang sering kesana. Namun saat itu Biyung sedang sakit, semoga saat tulisan ini gue post beliau sudah sehat, Amien.

saat di rumah Biyung, pada makan

Saat sampai di sana kami langsung bersih-bersih, menunaikan kewajiban, makan dan setelah itu kami tidur, karena harus bangun pukul 02.00 untuk melanjutkan perjalanan di puncak. Tempat tidur yang awalnya sudah terbagi untuk Cowok dan Cewek. Namun karena adanya emasipasi batasan tersebut menjadi klise. Semua terjadi begitu cepat gue gak dapat tempat yang dimaksud. Sepertinya posisi yang paling rawan adalah Itang karena berada di area perbatasan. Tetapi sampai kami semua bangun, kondisi masih aman karena semua tidur dan tidak terjadi hal-hal yang diinginkan sehingga semua bangun dengan bahagia *halah.

setelah itu kami langsung menyiapkan barang untuk ke puncak. Tapi karena sudah terlalu larut sekian dulu ya ceritanya ..............

#To Be Continue Part II , Coming Soon

Selasa, 22 April 2014

Kecepatan Relatif

Kecepatan ada besaran vektor yang menunjukkan seberapa cepat benda berpindah. Besar dari vektor ini disebut dengan kelajuan dan dinyatakan dalam satuan meter per sekon (m/s atau ms-1).
Kecepatan biasa digunakan untuk merujuk pada kecepatan sesaat yang didefinisikan secara matematis sebagai:
\mathbf{v} = \lim_{\Delta t \to 0}{{\mathbf{r}(t+\Delta t)-\mathbf{r}(t)} \over \Delta t}={\operatorname{d}\mathbf{r} \over \operatorname{d}t}
dimana \mathbf{v} adalah kecepatan sesaat dan \mathbf{r}(t) adalah perpindahan fungsi waktu.

Sedangkan Kecepatan relatif adalah selisih dua buah kecepatan,
Kecepatan A menurut B: v_{AB} = \frac {v_{AO} + v_{OB}}{1+ \frac {v_{AO} \times v_{OB}}{c^2}}
Dengan titik O adalah sebuah acuan yang berada di antara A dan B.
Keterangan:
  • VAB: Kecepatan benda A relatif terhadap kecepatan benda B.
  • VAO: Kecepatan benda A relatif terhadap acuan O.
  • VOB: Kecepatan benda B relatif terhadap acuan O.
  • c: kecepatan cahaya (3 x 108 m/s2)

Tapi tenang gue gak akan bahas tentang fisika, karena wajah kalian nampaknya sudah sangat tegang, keringat bercucuran, airmata mengalir, *lah. Lagi pula saat-saat ini, itu semua sudah berakhir *tsah, setidaknya untuk sementara

Saat lewat jalan Toll Ungaran-Bawen yang baru di buka Jumat 04-04-2014 pukul 14.00 kemarin gue menemukan sebuah rambu yang menyatakan Kecepatan Minimal 60km/jam Kecepatan Maksimal 80km/jam (sebenarnya semua tol ada sih). Just FYI itu artinya batas kecepatan yang direkomendasikan untuk melaju di jalan tol tersebut. Jika terlalu lambat akan mengganggu lalu lintas kendaraan lainnya, dan jika terlalu cepat akan lebih besar resiko kehilangan kendali dan mengakibatkan kecelakaan. 

Terus apa? penting gitu? ya enggak sih terserah kalian aja nganggepnya gimana. Tapi sesungguhnya ada hal yang bisa kita petik dari rambu tersebut, bukan! bukan di petik untuk di bawa pulang melainkan ada sebuah pelajaran yang bisa kalian terapkan dalam kehidupan sehari dua/sehari2. 

Dalam menjalani kehidupan yang di dunia yang fana ini kita harus senantiasa menjaga ritme laju kita. Ya kurang lebih seperti rambu yang tadi. Kita harus dapat menemukan kecepatan ideal kita masing-masing. 

Saat kehidupan sudah bergerak dengan cepat ini jika pergerakan kita lebih lambat dari yang lain maka kita akan di overtake oleh orang-orang yang lebih cepat, serta impian kita tidak akan tercapai atau mungkin bisa saja tercapai akan tetapi membutuhkan waktu yang lama. Sehingga saat orang-orang lain yang mencapai impiannya yang lain anda masih tertinggal. Atau bisa saja kita di sruduk/tusuk/tabrak/tusbo* eh dari belakang. karena sesungguhnya menurut filosofi jawa "Alon-alon ra kelakon"

Akan tetapi jika kita terlalu cepat resiko tergelincir/slip/oversteer menjadi lebih tinggi. Bukannya mencapai tujuan kita justru akan terjatuh dan tak bisa bangkit lagi *nyanyi. Bukannya bagus ya kalau kita kita lebih cepat dari yang lain? Eitss! belum tentu, hal itu justru akan membahayakan jika kecepatan sudah melebihi batas kemampuan diri anda.

So, sahabat saya yang kuper. Marilah kita melaju menjalani kehidupan ini dengan kecepatan ideal kita masing-masing. Carilah kecepatan ideal anda sendiri-sendiri, trial & eror itu wajar untuk menguji seberapa hebat & mampu diri anda. Setelah anda menemukanya, let it flow.

Sehingga wajar jika akhirnya Einsten mengemukakan Hukum Relativitas. Karena semua yang ada di Dunia ini sesungguhnya subjektif atau bisa di bilang RELATIF. Pro Kontra itu wajar begitupun Oposisi dan Koalisi. Eh Cawapres yang mendampingi Jokowi jadinya siapa ya? *udahsekiantambahgakjelas

Minggu, 30 Maret 2014

Memimpin dengan memberi contoh

Semua pembaca yang budiman, Manusia diturunkan di Bumi oleh Tuhan sebagai khalifah atau pemimpin di Bumi. Dengan demikian sudah seharusnya kita dapat memberikan dampak positif terhadap orang di sekitar kita. sebagai generasi muda tentu saja kita harus dapat memberikan kontribusi kita agar tercipta kehidupan yang lebih baik. Namun, bagaimana caranya?

Sebagai generasi muda terkadang kita tidak tahu bagaimana memulai menjadi seorang pemimpin. Hal ini disebabkan karena banyak hal, dan salah satu yang paling utama adalah kita sering di anggap remeh oleh mereka memang memiliki pengalaman lebih dari kita. Padahal hanya bermodal pengalaman saja tidak cukup, karena kita perlu sebuah ide-ide cemerlang yang biasanya lahir dari generasi muda. 

Berdasarkan masalah tersebut, apa yang bisa kita lakukan sebagai generasi muda agar bisa menjadi pemimpin dan menerapkan ide yang kita miliki? terlebih dahulu kita harus dapat memahami apa itu yang di sebut Pemimpin? Menurut saya Pemimpin adalah seseorang yang memiliki pengaruh terhadap orang-orang di sekitarnya. Pertanyaan selanjutnya bagaimana caranya kita bisa memiliki pengaruh terhadap orang-orang di sekitar kita?, apakah kita harus berkuasa dahulu agar dapat memiliki pengaruh terhadap orang-orang di sekitar kita?, bagaimana kita sebagai generasi muda harus bertindak?.

Untuk dapat menjadi sosok pemimpin kita tidak harus memaksakan kehendak orang-orang di sekitar agar mengikuti kemauan kita. Yang perlu kita lakukan hanya satu hal sederhana. Yaitu, memberikan contoh nyata sehingga mereka tahu yang kita lakukan merupakan sesuatu yang baik dan dapat bermanfaat bagi banyak orang. Dengan demikian lambat laun dengan ketekunan kita mereka akan tergerak untuk melakukan apa yang sudah kita lakukan karena mereka sudah tahu bahwa kita melakukan sesuatu yang baik. Hasilnya sosok Pemimpin itu muncul sendiri dalam diri kita setelah kita melakukan suatu kegiatan positif yang bermanfaat bagi banyak orang dan menggerakkan orang lain untuk melakukan hal tersebut. Kenapa saya berkata demikian, karena pola pikir orang Indonesia cenderung tidak akan tergerak jika hanya diperintah tanpa di beri contoh. Selain itu memang sudah selayaknya pemimpin yang baik itu selalu memberikan contoh.

Dalam kehidupan nyata yang paling sederhana saja untuk mengajari anak kecil, akan lebih efektif jika dengan diberikan contoh secara langsung, bukan perkataan apalagi larangan. Itu baru anak-anak, belum orang Dewasa yang tentu saja akan lebih sulit. Tetapi jika mau berjuang pasti akan ada jalan, walaupun dalam prosesnya tidak selalu mulus. Yang kita perlu lakukan sebagai generasi muda dan calon pemimpin di masa depan adalah memberi contoh. Mulailah dari hal kecil di sekitar anda kemudian jadikan hal kecil itu besar dan tumbuh bersama anda.

Inovasi, sebagai generasi muda kita juga harus berani memberikan sesuatu yang baru. Karena terkadang kita terlalu takut untuk mencoba sesuatu yang baru karena kita sudah takut gagal padahal belum mencoba. Mulai sekarang cobalah sesuatu baru yang bermanfaat, jika gagal berhenti sejenak, renungkan hal apa yang mengakibatkan kegagalan tersebut. Setelah itu coba lagi jangan menyerah, karena sebuah kegagalan bukan merupakan akhir melainkan sebagai peringatan atas kesalahan yang kita lakukan.

Pemimpin cerdas itu pasti, tapi tidak semua orang cerdas dapat menjadi pemimpin yang baik jika tidak memiliki hal-hal yang saya sebutkan di atas. Namun pemimpin harus dapat berpikir cerpat dan tepat sehingga pemimpin cerdas itu sangat diperlukan. Karena nasib suatu kelompok akan ditentukan oleh pengambilan keputusan dari seorang pemimpin.

Selain hal-hal tersebut, pemimpin harus memiliki sebuah komitmen. Karena, berinovasi tanpa memiliki komitmen belum bisa di sebut pemimpin. Pemimpin yang tidak memiliki komitmen akan berbahaya bagi kelompok yang dipimpinnya jika suatu saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Komitmen juga erat kaitannya dengan Tanggung Jawab. Ini mutlak bagi seorang pemimpin, karena apapun yang terjadi pada suatu kelompok maka yang harus menanggung adalah pemimpinnya.


Mulai sekarang jadilah generasi muda yang selalu memberi contoh yang baik terhadap orang-orang disekitar anda.Tetaplah berinovasi agar ide anda selalu fresh untuk dicontoh oleh orang-orang disekitar anda. Jadilah pemimpin yang dapat menyelamatkan kelompok anda dengan keputusan yang cepat dan tepat saat menghadapi suatu masalah. Yang terakhir jadilah pemimpin yang bertanggung jawab. Karena pertanggungjawaban itulah yang nantinya akan dipertanyakan oleh Tuhan nantinya jika anda menjadi seorang pemimpin.

Minggu, 23 Maret 2014

Kisah Perjalanan Absurd ke Tawangmangu

Pada pergantian tahun 2014 kemarin gua dan temen gue... yang absurd, melaksanakan sebuah rencana traveling ter-kere hemat, yang pernah gue alamin. rencana ini diawali karena kepenatan dalam diri gue setelah menghadapi kerjaan yang banyaknya minta cium ampun dan harus disalurkan ke jalan yang benar. akhirnya gue menyiapkan rencana traveling dari mulai yang jauh, sampai jauh banget, minimal bisa buat gempor *kalau jalan kaki.

Rencana pertama gue yaitu ke Dieng, keren kan, anggap aja iya. Karena ada salah satu temen gua yang temennya temen gua itu tinggal di sana. rencannya kita akan berangkat naik motor karena semangat berapi-api sebagai anak muda. akan tetapi manusia hanya berencana tuhan yang menentukan rencana gua kali ini berjalan lancar *bisa di bilang FAILED.

Rencana kedua gua yaitu ke Jogja bareng anak-anak temen SMA gue. cukup matang sebenarnya rencana ini kami susun. mobil disiapkan *yang rental, pengikut sudah banyak dan kayaknya cuma tinggal berangkat. namun, teori darwin tentang seleksi alam terbukti. mendekati tahun baru sesuai rencana keberangkatan para peserta perlahan meninggalkanku hanya untuk menuruti ego masing-masing #plak.

Karena frustasi setelah semua rencana gagal dan hanya menghabiskan malam tahun baru di rumah *hina memang, akhirnya pada tanggal 2 Januari waktu itu langsung mencari teman yang easy going. karena tujuan utama mencari pathner Traveling adalah seseorang yang memiliki tujuan sama yaitu Traveling. Temen gue menyarankan ke Tawangmangu, kebetulan gue belum pernah ke sana. akhirnya setelah tanya-tanya mbah Google semua hal tentang tawangmangu mulai dari akomodasi, transportasi, dan respirasi, akhirnya gua putuskan untuk berangkat Esoknya!!!

Rencana berangkat molor dari semuala pukul 08.00 menjadi pukul 09.00, *gue memang berbakat jadi presiden* meeting point kita di sekolah gue. ini sangat tidak efektif bagi gue karena harus ke timur untuk ke sekolah gue dan kemudian balik lagi ke barat menuju terminal Terboyo. ternyata temen gua sudah menunggu cukup lama di sekolah. sebenarnya akan lebih efektif jika meeting point langsung ketemu di Terminal Terboyo. namun karena harus mengurus sesuatu (padahal gak penting) akhirnya gua tetep ke sekolah. namun  setelah sampai sekolah teman gue udah menunggu cukup lama katanya dan membuka pertanyaan "kenapa gak langsung ketemu di Terboyo?" tanya temen gue tanpa dosa. Langsung dia gue masukin ransel. setelah itu langsung berangkat menuju terminal Terboyo dengan Bus Semarang-Jepara 4000/ekor dari Demak Kota.
Sampai di Terminal sudah ada 2 bus jurusan Semarang - Solo dari PO yang berbeda, namun gua memilih PO A. first looking gua nih driver seru men, karena baru kaluar dari terminal udah ngejos, ngeblong balapan dengan bus PO B yang tadi ngetem bareng di Terboyo. gua kira ini bukan masalah yang serius, gua sih happy aja justru seru malah. bahkan sempat gue rekam pas masih di area terminal bagaimana serunya itu bus. 

Namun, semua berubah ketika negara api menyerang *sorry, perasaan gue udah mulai kurang nyaman, tampaknya si Driver bus PO A benar-benar memiliki masalah yang serius dengan Driver bus PO B. selain dari ocehan sang driver bahwa dia kali ini benar-benar jengkel dengan Driver dari bus B. Keyakinan gue semakin terbukti, di daerah Sukun, Banyumanik saat bus A ngetem seperti biasa dan bus B datang dari arah belakang dan ikut mencari penumpang. Kemudian Driver dan Co-Driver Bus A langsung keluar menemui Driver bus B. sempat terlibat adu mulut *bukan adu mulut yang begituan* beberapa lama, hingga akhirnya bus B jalan. 

Bus A justru mengejar dan hal yang tidak saya inginkan benar-benar terjadi. Bus A dan Bus B terjadi Duel di jalan raya Daerah Banyumanik Side by Side sempat terjadi adu mulut lagi hingga akhirnya Bus A dan Bus B saling mepet hingga terjadi kontak fisik antar Body Bus. Bus akhirnya berhenti dan 2 jalur dari arah Semarang tertutup oleh Body bus. para penumpang panik, gua ikut panik, temen gue epilepsinya kumat *oke yang terakhir becanda. Ada seorang wanita dalam bus itu yang meminta seluruh penumpang tenang karena memang kita tidak bisa keluar dari bus, ternyata wanita itu adalah istri sang Driver *pantes menggut-manggut. satu-satunya akses keluar memalui pintu driver. sang Driver kedua Bus langsung turun dan terlibat adu fisik di tengah jalan raya, Co Driverpun nampaknya ikut-ikutan, gue dan temen gue juga ikut-ikutan, maksudnya ikutan menyaksikan dari dalam bus. kali ini gue gak berani rekam, terlalu beresiko kata temen gue. bisa-bisa gue ikutan di gebukin.

setelah beberapa lama ada aparat kepolisian yang datang kemudian bus di pisahkan karena nampaknya masih mau nempel aja satu sama lain *cieh. setelah bus terpisah akhirnya di carikan tempat berhenti dan kami semua keluar dan di oper ke bus lain yang satu Perusahaan tentunya dengan bukti tiket tadi sehingga tidak perlu bayar lagi. harap-harap cemas gue kalo sampai suruh bayar lagi, bisa jadi gue pulang dari Tawangmangu ke Demak jalan kaki.

setelah dapat bus (lagi) gue kembali melanjutkan perjalanan. meskipun tidak mendapat Hotseat *sebutan untuk kursi baris paling depan tidak masalah, yang penting selamat. pasca kejadian tadi gue masih bingung siapa yang duluan salah dan gak penting juga sih.

Akhirnya gue berhasil selamat sampai di Terminal Tirtonadi solo, langsung gue mencari Toilet, sip. setelah menyalurkan hajat yang sempat terpendam, gue akhirnya keluar dan bayar dong karena gue warga Indonesia yang baik (karena cuma ada di Indonesia Toilet bayar) dan kebetulan ada yang jaga. pas nunggu temen gue yang gantian ke toilet ternyata ada tulisan TOILET GRATIS, Kampret!! dalam ati gue ngedumel sama bapak2 yang nunggu Toilet kok mau gue kasih 2000 perak lumayan bisa buat beli permen. setelah melepas hajat masing-masing kita lanjut menunaikan kewajiban.

Setelah Hak & Kewajiban kami terpenuhi, langsung kita mencari bus jurusan Tawangmangu. karena gue baru pertama kali di terminal Tertonadi dan kata pepatah "malu bertanya sesat di jalan" akhirnya gue bertanya kepada salah seorang petugas di sana. 
"pak bus ke tawangmangu di sebelah mana ya" tanya gue 
"adek lurus aja," 
"nabrak dong pak!"  *di Gampar
yang benar gini "adek lurus aja, nanti belok kanan, ada bus Tawangmangu nah di situ" jawab bapak
"suwun pak"
akhirnya setelah menemukan petunjuk dan titik terang *cielah dan ini dia bus Tawangmangu (bus bekas dari PO Rosalia Indah nampaknya karena Livery-nya mirip)
Perjalanan dari Tirtonadi ke Terminal Tawangmangu mamakan waktu kurang lebih 1 jam, kali ini yang HOT adalah foto Pevita Pearce. maksudnya track yang di lalui karena Tawangmangu terletak di kaki Gunung Lawu. sampai di terminal Tawangmangu saat itu masih gerimis, gue dan temen gue langsung menuju ke sebuah kafe di sana. tepatnya kafe meong. karena perut gue udah berontak minta di kasih jatah *tenanglah kau wahai perut, sebentar lagi. meskipun di kafe(meong) justru kita akan bisa bersosialisasi dengan banyak orang. termasuk sang penjual yang ramah banget. pak Yono nama beliau, kami sempat terlibat beberapa obrolan dan beliau juga memberi tips untuk lewat pintu 2 saat ke tawangmangu karena lebih dekat jika jalan kaki.selain itu jika masuk lewat pintu 2 dan keluar dari pintu satu kita akan melihat semua isi Grojokan sewu di tawangmangu*tips. dan hal yang paling penting adalah hemat biaya, huahhaha

Sebagai Backpaker Gembel sejati gue harus menerapkan prinsip "makan yang penting kenyang, tidur yang penting merem" kalau mau nyaman di rumah aja, begitu kata bang Adis @takdos. malam itu kami sempat jalan2 di sekitaran daerah setempat sekedar mencari suasana baru dan tepatnya menunggu Masjid sepi, bukan, gue dan Bean(temen gue) bukan berniat menggambil kotak amal, melainkan mencari tempat bermalam. *hina sekali memang. 

saat sudah subuh sang takmir masjid datang untungnya gue sudah terbangun sempat ngobrol sebentar, ternyata beliau orang Demak, cukup terkejut. dan beliau memang ramah. setelah matahari menyapa dan jam menunjukan pukul 08.00 gue bergegas menuju Grojokan sewu, sampai di sana masih sepi, sendiri...halah. kemuadian ada seorang petugas kebersihan setempat
"pak bukanya masih lama?" tanya gue
"jam 09.00 paling baru buka yang pintu 2"
"tapi lewat samping itu bisa kalau mau" tambah bapak petugas 
gue kemudian mengecek karena memang benar ada pagar yang sedikit terbuka dan kita bisa masuk ini gue sebut gerbang ke 3. namun sebelum gue masuk bapak tersebut mencegah gue
"ya uangnya bisa titip ke saya, nanti tinggal keluar dari pintu 1" kata bapak meyakinkan
gue merogoh dompet cuma ada 15rb dan sebenarnya harus membayar 16rb berdua
"15rb gak masalah" tamabah bapak lagi
akhrinya gue sukses masuk dari Pintu 3, sejenak gue terdiam
"kayaknya itu cuma akal2an bapaknya aja" kata gue
"maksudnya?" tanya bean tanpa mengerti apa-apa
"ya kita gausah bayar juga bisa masuk, toh itu pasti duit buat si bapak pribadi dan gue baru ngeh."
"lah, kan emang iya" jawab bean tanpa dosa, Kampret *langsung gue jorokin ke jurang

masuk dari pintu 2 kita memang bisa melihat semuanya, namun lebih terkesan kurang terawat. mungkin banyak pengunjung dari pintu 1 yang tidak sampai sini jika berkunjung, hanya sampai di grojokan sewu. wajar jika di area Pintu 2 kurang terawat. Biasa lah manusia jika ada yang baru dan lebih menarik yang lama ditinggalkan begitu saja.

dan ini dia Grojokan Sewu (biarkan gambar berbicara)
eh bukan ini  puncak Lawu
 Grojokan Sewu

Setelah puas menikmati keindahan alam dan mencari kedamaian, gue dan bean langsung cabut. saat pulang loe akan dihadapkan pada 1250 (katanya, gak ngitung juga sih) anak tangga yang harus loe lewati, yang mau kurus gue saranin ke sini. karena setelah gue sampai di atas Dosa gue berkurang *diKEPLAK
sebelum gue pulang, gue sempatkan mencicipi makanan khas Tawangmangu, yaitu Bubur Pecel, ya mirip nasi pecel cuma pakai bubur *ditabokin.
lauknya bisa pilih pake telor atau ayam. murah pakai telur 7.000 pakai ayam 9.000

dan akhrinya gue pulang good bye Tawangmangu....

hal keren yang gue temui di Terminal Tirtonadi, keren men, konsepnya udah modern karena. udah kayak bandara.
 udah ada info armada yang akan berangkat, update realtime kayak timeline
terminal keberngkatan

ada satu momen epic yang bisa loe dapatkan ketika naik bus yaitu ketika :
  • Hotseat
  • Hujan
  • Lampu Tidur dinyalain
  • Playlist lagu-lagu romatis terserah (asal jangan dangdut koplo)
  • Di samping loe ada pacar/gebetan/cewek cakep *eaaa.....
tapi kenyataan yang gue dapatkan :
  • Hotseat
  • Hujan
  • Siang hari
  • Playlist Dangdut koplo
  •  Di samping gue seorang cowok yang absurt, yaitu temen gue sendiri *pengin gue lempar dari jendela, tapi ga bisa karena AC

BUDGETING
  • Bus Demak Semarang PP = 6.000
  • Bus Semarang-Solo PP = 50.000
  • Bus Solo-Tawangmangu PP = 20.000
  • Tiket masuk Grojokan Sewu = 8.000/orang
  • Makan = bebas sesuai selera
  • Penginapan = Gratis di Masjid, kalau mau penginapan banyak tersedia mulai 80.000/malam tanya aja orang sekitar, kadang mereka malah menawarkan penginapan(di rumah)
Sekian terima kasih

Senin, 17 Maret 2014

Sejarah Blog Gue

sebenarnya ini bukan blog pertama gue, gue jaman SMP dulu juga pernah buat blog dengan Blogger juga. namun karena gue super sibuk *DIBACA Males. gue cuma sekedar buat Blog dan tidak pernah posting. memang gue merupakan orang yang suka mencoba hal baru. akhirnya setelah vakum beberapa tahun akhirnya gue mulai tertarik bloging (lagi)setelah membaca buku raditya dika, benakribo, adis @takdos, dan penulis lainya.
Dengan modal nekat dan pengalaman menulis yang bisa di bilang nihil, akhirnya gue memulai blogging. (pertamanya gue menggunakan Tumblr karena tampilan Tumblr lebih mudah untuk pemula). Memang gue tidak pernah sama sekali menulis karena tulisan gue lebih mirip karya seni abstrak dari pada tulisan. Namun dengan perkembangan teknologi yang serba canggih ini gua merasa sangat tertolong sehingga kalian tidak perlu mengerti karya tulisan (tangan) saya . Karena dengan pembaca yang beraneka ragam latar belakang, gue yakin cuma 10% yang memiliki ilmu khusus untuk membaca tulisan (tangan) gue.
Oke kembali lagi, jadi mulai saat itu gue menjadikan blog pertama tapi yang kedua gue seperti layaknya diary *masih alay dulu. Bisa di cek disini, namun karena gue merasa semakin ahli *Cielah akhirnya gue berpindah ke Blogger lagi dengan alasan lebih banyak customisasi (baca biar keren). Namun bukan berati Tumblr gue menjadi Discontinue, tetapi akan tetap ada postingan. bedanya apa dong dengan Blogger ini? kan sama2 blog? loe emang bisa ngurus dua blog? eiiitttssss.... tunggu dulu, maksud gue biar segmenya berbeda. untuk Tumblr lebih ke tulisan yang absurd, tidak formal, dan uncenssored. Namun, untuk Blogger ini gue buat agak sedikit lebih formal dan lebih tertata. maunya sih gitu (kalau kesampaian sih, Amien!)
Tidak seperti Tumblr yang sudah di sediakan banyak pilihan Temple yang menarik, di Blogger kita justru dituntut untuk kreatif meng-costom tampilan blog sesuai keinginan kita. Tapi untuk membuat tampilan Blogger menarik bukan merupakan hal mudah bagi seorang pelajar biasa seperti saya, paling utama kita harus bisa Bahasa HTML. bukan cuma komputer yang paham bahasa kita, kita juga harusnya PeKa dengan mempelajari bahasa komputer juga.

Sekian................................. :*555# (emot minta pulsa)
Powered By Blogger