Minggu, 23 Maret 2014

Kisah Perjalanan Absurd ke Tawangmangu

Pada pergantian tahun 2014 kemarin gua dan temen gue... yang absurd, melaksanakan sebuah rencana traveling ter-kere hemat, yang pernah gue alamin. rencana ini diawali karena kepenatan dalam diri gue setelah menghadapi kerjaan yang banyaknya minta cium ampun dan harus disalurkan ke jalan yang benar. akhirnya gue menyiapkan rencana traveling dari mulai yang jauh, sampai jauh banget, minimal bisa buat gempor *kalau jalan kaki.

Rencana pertama gue yaitu ke Dieng, keren kan, anggap aja iya. Karena ada salah satu temen gua yang temennya temen gua itu tinggal di sana. rencannya kita akan berangkat naik motor karena semangat berapi-api sebagai anak muda. akan tetapi manusia hanya berencana tuhan yang menentukan rencana gua kali ini berjalan lancar *bisa di bilang FAILED.

Rencana kedua gua yaitu ke Jogja bareng anak-anak temen SMA gue. cukup matang sebenarnya rencana ini kami susun. mobil disiapkan *yang rental, pengikut sudah banyak dan kayaknya cuma tinggal berangkat. namun, teori darwin tentang seleksi alam terbukti. mendekati tahun baru sesuai rencana keberangkatan para peserta perlahan meninggalkanku hanya untuk menuruti ego masing-masing #plak.

Karena frustasi setelah semua rencana gagal dan hanya menghabiskan malam tahun baru di rumah *hina memang, akhirnya pada tanggal 2 Januari waktu itu langsung mencari teman yang easy going. karena tujuan utama mencari pathner Traveling adalah seseorang yang memiliki tujuan sama yaitu Traveling. Temen gue menyarankan ke Tawangmangu, kebetulan gue belum pernah ke sana. akhirnya setelah tanya-tanya mbah Google semua hal tentang tawangmangu mulai dari akomodasi, transportasi, dan respirasi, akhirnya gua putuskan untuk berangkat Esoknya!!!

Rencana berangkat molor dari semuala pukul 08.00 menjadi pukul 09.00, *gue memang berbakat jadi presiden* meeting point kita di sekolah gue. ini sangat tidak efektif bagi gue karena harus ke timur untuk ke sekolah gue dan kemudian balik lagi ke barat menuju terminal Terboyo. ternyata temen gua sudah menunggu cukup lama di sekolah. sebenarnya akan lebih efektif jika meeting point langsung ketemu di Terminal Terboyo. namun karena harus mengurus sesuatu (padahal gak penting) akhirnya gua tetep ke sekolah. namun  setelah sampai sekolah teman gue udah menunggu cukup lama katanya dan membuka pertanyaan "kenapa gak langsung ketemu di Terboyo?" tanya temen gue tanpa dosa. Langsung dia gue masukin ransel. setelah itu langsung berangkat menuju terminal Terboyo dengan Bus Semarang-Jepara 4000/ekor dari Demak Kota.
Sampai di Terminal sudah ada 2 bus jurusan Semarang - Solo dari PO yang berbeda, namun gua memilih PO A. first looking gua nih driver seru men, karena baru kaluar dari terminal udah ngejos, ngeblong balapan dengan bus PO B yang tadi ngetem bareng di Terboyo. gua kira ini bukan masalah yang serius, gua sih happy aja justru seru malah. bahkan sempat gue rekam pas masih di area terminal bagaimana serunya itu bus. 

Namun, semua berubah ketika negara api menyerang *sorry, perasaan gue udah mulai kurang nyaman, tampaknya si Driver bus PO A benar-benar memiliki masalah yang serius dengan Driver bus PO B. selain dari ocehan sang driver bahwa dia kali ini benar-benar jengkel dengan Driver dari bus B. Keyakinan gue semakin terbukti, di daerah Sukun, Banyumanik saat bus A ngetem seperti biasa dan bus B datang dari arah belakang dan ikut mencari penumpang. Kemudian Driver dan Co-Driver Bus A langsung keluar menemui Driver bus B. sempat terlibat adu mulut *bukan adu mulut yang begituan* beberapa lama, hingga akhirnya bus B jalan. 

Bus A justru mengejar dan hal yang tidak saya inginkan benar-benar terjadi. Bus A dan Bus B terjadi Duel di jalan raya Daerah Banyumanik Side by Side sempat terjadi adu mulut lagi hingga akhirnya Bus A dan Bus B saling mepet hingga terjadi kontak fisik antar Body Bus. Bus akhirnya berhenti dan 2 jalur dari arah Semarang tertutup oleh Body bus. para penumpang panik, gua ikut panik, temen gue epilepsinya kumat *oke yang terakhir becanda. Ada seorang wanita dalam bus itu yang meminta seluruh penumpang tenang karena memang kita tidak bisa keluar dari bus, ternyata wanita itu adalah istri sang Driver *pantes menggut-manggut. satu-satunya akses keluar memalui pintu driver. sang Driver kedua Bus langsung turun dan terlibat adu fisik di tengah jalan raya, Co Driverpun nampaknya ikut-ikutan, gue dan temen gue juga ikut-ikutan, maksudnya ikutan menyaksikan dari dalam bus. kali ini gue gak berani rekam, terlalu beresiko kata temen gue. bisa-bisa gue ikutan di gebukin.

setelah beberapa lama ada aparat kepolisian yang datang kemudian bus di pisahkan karena nampaknya masih mau nempel aja satu sama lain *cieh. setelah bus terpisah akhirnya di carikan tempat berhenti dan kami semua keluar dan di oper ke bus lain yang satu Perusahaan tentunya dengan bukti tiket tadi sehingga tidak perlu bayar lagi. harap-harap cemas gue kalo sampai suruh bayar lagi, bisa jadi gue pulang dari Tawangmangu ke Demak jalan kaki.

setelah dapat bus (lagi) gue kembali melanjutkan perjalanan. meskipun tidak mendapat Hotseat *sebutan untuk kursi baris paling depan tidak masalah, yang penting selamat. pasca kejadian tadi gue masih bingung siapa yang duluan salah dan gak penting juga sih.

Akhirnya gue berhasil selamat sampai di Terminal Tirtonadi solo, langsung gue mencari Toilet, sip. setelah menyalurkan hajat yang sempat terpendam, gue akhirnya keluar dan bayar dong karena gue warga Indonesia yang baik (karena cuma ada di Indonesia Toilet bayar) dan kebetulan ada yang jaga. pas nunggu temen gue yang gantian ke toilet ternyata ada tulisan TOILET GRATIS, Kampret!! dalam ati gue ngedumel sama bapak2 yang nunggu Toilet kok mau gue kasih 2000 perak lumayan bisa buat beli permen. setelah melepas hajat masing-masing kita lanjut menunaikan kewajiban.

Setelah Hak & Kewajiban kami terpenuhi, langsung kita mencari bus jurusan Tawangmangu. karena gue baru pertama kali di terminal Tertonadi dan kata pepatah "malu bertanya sesat di jalan" akhirnya gue bertanya kepada salah seorang petugas di sana. 
"pak bus ke tawangmangu di sebelah mana ya" tanya gue 
"adek lurus aja," 
"nabrak dong pak!"  *di Gampar
yang benar gini "adek lurus aja, nanti belok kanan, ada bus Tawangmangu nah di situ" jawab bapak
"suwun pak"
akhirnya setelah menemukan petunjuk dan titik terang *cielah dan ini dia bus Tawangmangu (bus bekas dari PO Rosalia Indah nampaknya karena Livery-nya mirip)
Perjalanan dari Tirtonadi ke Terminal Tawangmangu mamakan waktu kurang lebih 1 jam, kali ini yang HOT adalah foto Pevita Pearce. maksudnya track yang di lalui karena Tawangmangu terletak di kaki Gunung Lawu. sampai di terminal Tawangmangu saat itu masih gerimis, gue dan temen gue langsung menuju ke sebuah kafe di sana. tepatnya kafe meong. karena perut gue udah berontak minta di kasih jatah *tenanglah kau wahai perut, sebentar lagi. meskipun di kafe(meong) justru kita akan bisa bersosialisasi dengan banyak orang. termasuk sang penjual yang ramah banget. pak Yono nama beliau, kami sempat terlibat beberapa obrolan dan beliau juga memberi tips untuk lewat pintu 2 saat ke tawangmangu karena lebih dekat jika jalan kaki.selain itu jika masuk lewat pintu 2 dan keluar dari pintu satu kita akan melihat semua isi Grojokan sewu di tawangmangu*tips. dan hal yang paling penting adalah hemat biaya, huahhaha

Sebagai Backpaker Gembel sejati gue harus menerapkan prinsip "makan yang penting kenyang, tidur yang penting merem" kalau mau nyaman di rumah aja, begitu kata bang Adis @takdos. malam itu kami sempat jalan2 di sekitaran daerah setempat sekedar mencari suasana baru dan tepatnya menunggu Masjid sepi, bukan, gue dan Bean(temen gue) bukan berniat menggambil kotak amal, melainkan mencari tempat bermalam. *hina sekali memang. 

saat sudah subuh sang takmir masjid datang untungnya gue sudah terbangun sempat ngobrol sebentar, ternyata beliau orang Demak, cukup terkejut. dan beliau memang ramah. setelah matahari menyapa dan jam menunjukan pukul 08.00 gue bergegas menuju Grojokan sewu, sampai di sana masih sepi, sendiri...halah. kemuadian ada seorang petugas kebersihan setempat
"pak bukanya masih lama?" tanya gue
"jam 09.00 paling baru buka yang pintu 2"
"tapi lewat samping itu bisa kalau mau" tambah bapak petugas 
gue kemudian mengecek karena memang benar ada pagar yang sedikit terbuka dan kita bisa masuk ini gue sebut gerbang ke 3. namun sebelum gue masuk bapak tersebut mencegah gue
"ya uangnya bisa titip ke saya, nanti tinggal keluar dari pintu 1" kata bapak meyakinkan
gue merogoh dompet cuma ada 15rb dan sebenarnya harus membayar 16rb berdua
"15rb gak masalah" tamabah bapak lagi
akhrinya gue sukses masuk dari Pintu 3, sejenak gue terdiam
"kayaknya itu cuma akal2an bapaknya aja" kata gue
"maksudnya?" tanya bean tanpa mengerti apa-apa
"ya kita gausah bayar juga bisa masuk, toh itu pasti duit buat si bapak pribadi dan gue baru ngeh."
"lah, kan emang iya" jawab bean tanpa dosa, Kampret *langsung gue jorokin ke jurang

masuk dari pintu 2 kita memang bisa melihat semuanya, namun lebih terkesan kurang terawat. mungkin banyak pengunjung dari pintu 1 yang tidak sampai sini jika berkunjung, hanya sampai di grojokan sewu. wajar jika di area Pintu 2 kurang terawat. Biasa lah manusia jika ada yang baru dan lebih menarik yang lama ditinggalkan begitu saja.

dan ini dia Grojokan Sewu (biarkan gambar berbicara)
eh bukan ini  puncak Lawu
 Grojokan Sewu

Setelah puas menikmati keindahan alam dan mencari kedamaian, gue dan bean langsung cabut. saat pulang loe akan dihadapkan pada 1250 (katanya, gak ngitung juga sih) anak tangga yang harus loe lewati, yang mau kurus gue saranin ke sini. karena setelah gue sampai di atas Dosa gue berkurang *diKEPLAK
sebelum gue pulang, gue sempatkan mencicipi makanan khas Tawangmangu, yaitu Bubur Pecel, ya mirip nasi pecel cuma pakai bubur *ditabokin.
lauknya bisa pilih pake telor atau ayam. murah pakai telur 7.000 pakai ayam 9.000

dan akhrinya gue pulang good bye Tawangmangu....

hal keren yang gue temui di Terminal Tirtonadi, keren men, konsepnya udah modern karena. udah kayak bandara.
 udah ada info armada yang akan berangkat, update realtime kayak timeline
terminal keberngkatan

ada satu momen epic yang bisa loe dapatkan ketika naik bus yaitu ketika :
  • Hotseat
  • Hujan
  • Lampu Tidur dinyalain
  • Playlist lagu-lagu romatis terserah (asal jangan dangdut koplo)
  • Di samping loe ada pacar/gebetan/cewek cakep *eaaa.....
tapi kenyataan yang gue dapatkan :
  • Hotseat
  • Hujan
  • Siang hari
  • Playlist Dangdut koplo
  •  Di samping gue seorang cowok yang absurt, yaitu temen gue sendiri *pengin gue lempar dari jendela, tapi ga bisa karena AC

BUDGETING
  • Bus Demak Semarang PP = 6.000
  • Bus Semarang-Solo PP = 50.000
  • Bus Solo-Tawangmangu PP = 20.000
  • Tiket masuk Grojokan Sewu = 8.000/orang
  • Makan = bebas sesuai selera
  • Penginapan = Gratis di Masjid, kalau mau penginapan banyak tersedia mulai 80.000/malam tanya aja orang sekitar, kadang mereka malah menawarkan penginapan(di rumah)
Sekian terima kasih

6 komentar:

  1. hahahaha, buat cerita yang seru lagi absurd banget

    BalasHapus
  2. Ga naik ke puncak Gunung Lawu sekalian? Dijamim gempor :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Habis itu pulangnya ngesot karena uang habis untuk beli logistik, huahaha

      Hapus
  3. hahaha, dulu saya pernah dari Jogja naik kereta ke Solo Balapan terus nyambung bus di Terminal Tirtonadi sampai Candi Sukuh. Besok saya cobain deh ke Tawangmangu. Bneran cuma 1 jam kan dari Tirtonadi?

    BalasHapus
    Balasan
    1. kurang lebih 1 jam - 1,5 jam mas, gak jauh2 amat kok. kalau mau lebih seru bisa lanjut ke Telaga Sarangan. cuma transportnya masih susah. dari Tawangmangu bisa sewa mobil angkot, kalau bawa rombongan lebih murah.

      Hapus

Powered By Blogger